Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Pertamina EP Limau Field Dukung Pemberdayaan Perempuan

Skintific

Program NIAT MILA Dorong Pertanian Ramah Lingkungan dan Efisien

Dorong Pertanian Berkelanjutan

 

Skintific

PRABUMULIH -Program NIAT MILA (Nilai Inovasi, Aksi Tani, Mandiri, Inovatif, dan Lestari) menjadi langkah nyata pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. Melalui kegiatan pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan lapangan, program ini menekankan pentingnya penggunaan teknologi pertanian hijau serta pengurangan bahan kimia sintetis yang berlebihan.

baca juga : Kota Nanas Berpesta! Warna-warni Karnaval HUT ke-24 Prabumulih Bikin Jalan Protokol Bergetar Sorak Warga

Pelatihan diikuti puluhan petani yang antusias mempelajari berbagai teknik pertanian organik modern. Dalam kegiatan itu, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung membuat pupuk organik cair, kompos, dan pestisida alami dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka.

Kurangi Dampak Degradasi Lahan

 

Salah satu fokus utama NIAT MILA adalah mengatasi masalah degradasi lahan pertanian yang semakin meluas akibat penggunaan bahan kimia secara berlebihan. Dengan mengajarkan metode tanam berkelanjutan, seperti sistem tumpangsari dan rotasi tanaman, program ini membantu petani menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.

 

“Melalui pendekatan ini, tanah tidak lagi cepat rusak dan hasil panen tetap stabil,” ujar salah satu penyuluh pertanian dalam kegiatan tersebut. Petani juga diajak untuk lebih memahami hubungan antara kesehatan tanah, tanaman, dan lingkungan.

Efisiensi Produksi dan Penghematan Biaya

 

Penerapan pupuk dan pestisida alami tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menekan biaya produksi secara signifikan. Petani dapat memanfaatkan limbah organik seperti sisa dedaunan, kotoran ternak, hingga jerami padi untuk dijadikan bahan dasar pupuk.
Dengan begitu, ketergantungan terhadap produk pabrikan dapat berkurang, sementara hasil pertanian tetap optimal.

NIAT MILA, Pertamina EP Limau Field Dorong Gerakan Tani Perempuan Mandiri di Desa Tanjung Menang

“Dulu kami harus beli pupuk dan obat-obatan pertanian dengan harga tinggi. Sekarang kami bisa buat sendiri,” ungkap salah satu peserta pelatihan dengan bangga.

Konsep Pertanian Terpadu Jadi Kunci

 

Selain teknologi ramah lingkungan, NIAT MILA juga memperkenalkan konsep pertanian terpadu, yaitu sistem di mana limbah dari satu sektor dimanfaatkan kembali untuk sektor lain. Misalnya, limbah pertanian diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sisa tanaman dijadikan pakan ternak.

 

Konsep ini terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi limbah, dan menekan ketergantungan terhadap input pertanian dari luar desa. Dengan sistem yang saling mendukung, siklus pertanian menjadi lebih hemat, mandiri, dan berkelanjutan.

Menjaga Keseimbangan Ekosistem dan Ketahanan Pangan

 

Implementasi NIAT MILA bukan sekadar inovasi teknis, tetapi juga gerakan sosial untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Petani diajak memahami bahwa menjaga lingkungan berarti menjaga masa depan pertanian mereka sendiri.
Penggunaan bahan alami membantu menjaga populasi mikroorganisme tanah, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memperbaiki struktur tanah yang sebelumnya rusak akibat pupuk kimia.

 

Program ini juga berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Ketika petani mampu mengolah lahan dengan cara berkelanjutan, mereka tidak hanya menjaga hasil panen tetap produktif, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat.

Kolaborasi dan Harapan ke Depan

 

Keberhasilan program NIAT MILA tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah, penyuluh, dan masyarakat tani. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi lokal dapat menjawab tantangan global seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas lingkungan.

baca juga : Pilihan Rumah Tipe 36 di Prabumulih, Harga Serba Rp 166 Juta

Ke depan, diharapkan program ini dapat diperluas ke lebih banyak daerah agar semakin banyak petani mampu mengadopsi pertanian berkelanjutan. Dengan demikian, pertanian Indonesia bukan hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.

Skintific