PRABUMULIH — Aksi penipuan berkedok pengiriman paket kembali marak di Kota Prabumulih. Kali ini, korbannya hampir saja Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Prabumulih, Anja Rolanza, yang nyaris terjebak dalam modus licik mengatasnamakan J&T Express, salah satu jasa ekspedisi ternama di Indonesia.
Modus Penipuan Lewat Paket Misterius
Peristiwa itu bermula ketika sebuah paket misterius tiba di rumah Anja. Hal yang membuatnya curiga, nama pengirim dan nomor WhatsApp yang tercantum justru menggunakan identitas anaknya sendiri. Padahal, keluarganya tidak pernah memesan atau menunggu kiriman barang dari siapa pun.
Tak lama berselang, Anja menerima panggilan melalui WhatsApp dari nomor asing. Orang di balik panggilan itu mengaku sebagai kurir J&T Express. Dengan nada meyakinkan, si pelaku memaksa agar Anja segera menekan tautan (link) konfirmasi pesanan yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp.
Baca Juga : Wali Kota Prabumulih Lantik 789 PPPK
“Katanya kalau link itu tidak ditekan sekarang, konfirmasi gagal dan harus diulang 30 menit lagi. Untung kami curiga, jadi langsung saya abaikan,” ujar Anja saat ditemui, Senin (10/11/2025).
Verifikasi ke Kantor Resmi J&T Express
Merasa janggal, Anja segera mendatangi kantor resmi J&T Express Cabang Prabumulih untuk memastikan kebenaran panggilan tersebut. Setelah dilakukan pengecekan sistem, ternyata nomor yang menghubunginya tidak terdaftar sebagai pihak resmi J&T Express.
“Nomor itu tidak ada dalam sistem kami. Nama yang disebut pelaku juga tidak terdaftar sebagai kurir. Itu jelas penipuan,” tegas Bastiar, staf J&T Express Prabumulih, di kantornya di Jalan Jenderal Sudirman.
Bastiar menegaskan bahwa seluruh proses konfirmasi pengiriman, pelacakan paket, hingga pengaduan pelanggan hanya dilakukan melalui aplikasi resmi J&T Express dan nomor pusat layanan yang terverifikasi.
Baca Juga : PLN Kota Prabumulih dengan Pemerintah Kota Prabumulih
“Jangan pernah klik link dari nomor tak dikenal. Banyak korban yang rekeningnya habis disedot setelah membuka tautan palsu,” peringatnya.
Masyarakat Diminta Lebih Waspada
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar selalu waspada terhadap pesan, tautan, atau panggilan mencurigakan yang mengatasnamakan perusahaan ekspedisi. Modus serupa telah banyak memakan korban dengan kerugian hingga jutaan rupiah akibat pencurian data pribadi dan pembobolan rekening.
Untuk menghindari kejadian serupa, masyarakat diimbau tidak mengklik tautan apa pun dari nomor yang tidak dikenal dan selalu memastikan keaslian pengirim melalui kanal resmi perusahaan.
Selain itu, jika menemukan indikasi penipuan digital, masyarakat dapat melapor ke pihak berwajib atau menghubungi posko siber kepolisian agar segera ditindaklanjuti.
“Laporkan segera jika menerima pesan mencurigakan. Jangan menunggu sampai menjadi korban,” tambah Bastiar.
Dengan meningkatnya kasus penipuan digital berkedok pengiriman paket, kesadaran masyarakat terhadap keamanan data pribadi menjadi semakin penting. Pemahaman terhadap modus-modus baru ini diharapkan mampu memutus rantai kejahatan siber yang terus berkembang di era digital.






